Majas – Sering kali kita mendengar tentang kata kata yang tidak kita pahami atau mungkin sering mendengarnya namun kita belum sempat untuk mengetahui maknanya, ada juga kata kata yang mudah di pahami akan tetapi maksud dari kata tersebut berlainan makna. Dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas tuntas mengenai definisi majas, seperti yang sudah kami katakan di awal bahwa mendengar atau membaca saja kita tidak dapat mengerti apa yang di maksud dengan majas karena kita mengetahui sendiri bahwa otak kita terkadang lupa dengan penjelasan dan arti dari sebuah materi mata pelajaran.
Nah untuk itu langsung saja agar anda dapat mengerti dan faham benar mengenai majas, silahkan baca sampai selesai mengenai definisi yang sudah kami tuliskan untuk anda dengan berbagai macam contoh nya tentunya di bawah ini:
Definisi Majas
Majas lebih tepatnya adalah segala bentuk-bentuk kiasan. Namun ada juga yang menyebut majas adalah bahasa yang dipergunakan secara imajinatif dan bukan dalam arti yang sebenarnya. Dan ada juga yang menyebut dalam bahasa keseharian kita majas adalah gaya bahasa, lalu manakah yang benar? Kesemua definisi dan arti dari tiga penjelasan tersebut adalah benar.
Jenis-Jenis Majas
Majas dapat dikelompokan dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Penegasan
4. Majas Sindiran
5. Majas Perulangan
1. Majas Perbandingan
2. Majas Pertentangan
3. Majas Penegasan
4. Majas Sindiran
5. Majas Perulangan
Majas Perbandingan
Adapun yang dimaksud dengan majas perbandingan adalah majas yang lebih bersifat memperbandingkan sesuatu dengan yang lain. Jenis majas perbandingan ini dekelompokan menjadi 15 kelompok, sebagai berikut:
• Majas Hiperbola
Adalah majas yang mengandung suatu pernyataan yang berlebihan karena cenderung membesar besarkan suatu hal dari yang sesungguhnya (Lebay).
Contoh :
“Air matanya mengalir menganak sungai “.
• Majas Metonimia
Adalah majas penamaan terhadap suatu benda dengan menggunakan nama merk, pabrik atau label dan lain sebagainya.
Contoh:
“Ayah pergi kerja naik kijang.”
“Kakak pergi sekolah mengendarai ninja.”
• Majas Personifikasi
Majas yang membandingkan benda-benda yang tidak bernyawa dan seolah olah memiliki sifat seperti manusia.
Contoh:
“Badai mengamuk dan merobohkan pohon-pohon kelapa di pinggir pantai.”
• Majas Perumpamaan
Adalah majas perbandingan dari dua hal yang pada hakikatnya bebeda tetapi sengaja dianggap sama.
Contoh:
“Semangat juangnya keras bagaikan baja.”
• Majas Metafora
Adalah majas yang membandingkan dua hal secara langsung akan tetapi dengan cara yang singkat dan padat.
Contoh:
“Janganlah kita menjadi sampah masyarakat.”
• Majas Sinekdoke
Majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya.
Contoh:
“Telah kuhabiskan lima biji jeruk di kebun itu”.
“Belilah lima ekor sapi di sana”.
• Majas Alusi
Majas yang menunjuk secara tidak langsung pada suatu tokoh atau peristiwa yang sudah diketahui bersama.
Contoh:
“Karena keindahan dari Pulau Bali yang mengagumkan sampai disebut sebagai Pulau Dewata”.
• Majas Smile
Adalah majas yang bersifat implisit, contoh:
“Bibirnya bagai merah delima yang sedang merekah”.
• Majas Asosiasi
Majas yang bersifat membandingkan sesuatu dengan keadaan lain.
“Wajahnya pasi bagaikan bulan kesiangan”.
• Majas Eufimisme
Majas yang bersifat menggantikan satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama untuk menghaluskan suatu maksud.
Contoh:
“Pencuri itu telah diamankan pihak kepolisian”.
• Majas Pars Pro Toto
Majas yang melukiskan sebagian untuk suatu keseluruhan.
Contoh:
“Sudah tiga hari ia tidak kelihatan batang hidungnya”.
• Majas Epitet
Majas yang berwujud seseorang atau suatu benda tertentu sehingga namanya dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh:
“Raja siang sudah muncul, ia belum bangun juga”. (Matahari)
• Majas Eponim
Majas yang digunakan oleh seseorang untuk menyebutkan suatu hal dengan menghubungkannya dengan sesuatu berdasarkan sifatnya.
Contoh:
“Kecantikannya bagaikan ratu Cleopatra”.
• Majas Hipalase
Majas yang menggunakan kata tertentu untuk menerangkan sesuatu namun kata tersebut tidak tepat bagi kata yang diterangkannya.
Contoh:
“Dia berenang di atas ombak yang gelisah”. (Bukan ombaknya yang gelisah namun manusianya).
Contoh dan Penjelasan Lengkap Macam-Macam Jenis Majas |
Majas Pertentangan
Sesuai dengan namanya pertentangan, majas ini lebih bersifat mempertentangkan sesuatu dengan yang lain. Majas pertentangan ini dapat pula dikelompokan menjadi 6 Kelompok:
• Majas Paradoks
Ialah majas pertentangan dalam satu kalimat.
Contoh:
“Ayam itu kelaparan di lumbung padi” (Di lumbung padi harusnya kekenyangan).
• Majas Antitesis
Majas yang menggunakan paduan kata yang artinya bertentangan.
Contoh:
“Miskin atau kaya, cantik atau tidak yang terpenting adalah kamu rajin ibadah.
• Majas Litotes
Adalah majas yang ditunjukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang sebenarnya dengan tujuan untuk merendahkan diri.
Contoh:
“Kami sangat berharap anda mau menerima penghargaan yang tidak seberapa ini”.
• Majas Oksimoron
Majas yang antara bagian-bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan.
Contoh:
“Nuklir dapat menjadi senjata pemusnah masal, tetapi juga dapat menyejahterakan kehidupan manusia”.
• Majas Histeron Prosteron
Majas yang berwujud kebalikan dari sesuatu yang logis.
Contoh:
“Jalan kalian sungguh cepat bagaikan semut”.
• Majas Okupasi
Majas pertentangan yang mengandung suatu bantahan tetapi juga disertai dengan penjelasan akan bantahan itu sendiri.
Contoh:
“Merokok itu sangat merugikan kesehatan, tetapi si perokok sendiri seakan baik-baik saja tanpa peduli dengan peringatan yang sangat baik itu”.
Majas Penegasan
Majas penegasan ialah majas yang lebih bersifat menegaskan sesuatu, agar lawan bicara selalu ingat atau tidak lupa. Majas penegasan terdiri atas berikut ini:
• Majas Repetisi
Ialah majas penegasan yang berulang-ulang secara berturut-turut dalam suatu kalimat.
Contoh:
“Sekali merdeka tetap merdeka”.
• Paralelisme
Ialah majas penegasan yang hampir sama seperti repetisi namun lebih ditegaskan penggunaannya pada sebuah puisi. Majas pararel ini di bagi menjadi dua bagian.
1. Majas Anafora
Adalah majas pengulangan kata pada awal kalimat atau sajak.
Contoh:
Cinta itu murni
Cinta itu suci.
Cinta itu anugerah
Cinta itu indah.
2. Majas Epifora
Majas pengulangan yang terdapat pada pertengahan atau akhir dari sebuah kalimat sajak.
Contoh:
Yang aku rindukan adalah mata indahmu
Selama ini aku hanya menantikan lirikan mata indahmu.
Majas Sindirian
Sesuai dengan namanya, Sindiran. Maka jenis majas yang satu ini lebih bersifat menyindir orang lain akan sesuatu. Majas sindiran ini terbagi atas beberapa kelompok yaitu:
• Majas Ironi
Adalah majas sindiran yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna yang berlawanan dari apa yang diucapkan. Jenis majas ini adalah majas sindiran yang paling halus.
Contoh:
Seorang istri berkata pada suaminya yang baru saja pulang kerumah:
“Cepat betul Abang pulangnya, baru juga mau Subuh”.
• Majas Sinisme
Majas sinisme adalah majas yang tingkat sindirannya jauh lebih kasar dari pada ironi. Dan biasanya bernada tinggi dan berimbuhan tanda atau nada tinggi.
Contoh:
“Bagus suaramu, Dik! Tapi akan lebih bagus lagi kalau Adik tidak menyanyi”.
• Majas Inuendo
Adalah majas sindiran yang mengecilkan maksud yang sebenarnya.
Contoh:
“Bisnisnya selalu sukses karena sedikit menipu”.
• Majas Melosis
Adalah majas sindiran yang mengandung suatu maksud merendah dengan tujuan menekankan hal yang dimaksud agar lebih berkesan dan bersifat ironis.
Contoh:
“Nampaknya kantor kecamatan tersebut membutuhkan pekerja yang cerdas seperti saudara jika mengurus kepentingan warga saja selama ini terlalu lama”.
• Majas Sarkasme
Adalah majas sindiran yang berisikan kata kata kasar dan kotor, biasanya diikuti kata-kata binatang dan kata kotor lainnya.
Contoh:
“Setan lo! Udah dibantu malah lupa diri!”
“Anjing! Bisa diam nggak sih?”
• Majas Satire
Adalah majas sindiran yang berbentuk penolakan namun mengandung arti sindiran.
Contoh:
“Kalau dilihat lihat nilai ulangan anda memang terlihat jelek, akan tetapi saya pikirkan kembali jika nanti nilai anda bagus.
• Majas Antifrasis
Adalah majas sindiran yang menggunakan kata kata yang bermakna kebalikannya dan bernada ironis.
Contoh:
Ya kau memang orang yang paling kaya dan paling dermawan. (Maksudnya adalah sombong dan kikir).
Majas Perulangan
Majas perulangan terdiri atas berikut ini:
• Majas Aliterasi
Majas Aliterasi adalah majas perulangan yang memanfaatkan kata-kata yang memiliki bunyi awalan yang sama, majas ini biasanya digunakan dalam sajak atau puisi.
Contoh:
aku akan akut
Kalau kamu kabur
Tanpa tanya tanpa tawar.
• Majas Antanaklasis
Adalah majas yang mengulang kata-kata yang sama tetapi menimbulkan makna yang berbeda.
Contoh:
“Karena buah karyanya, Nabila menjadi buah bibir di masyarakat”.
• Majas Anafora
Adalah majas perulangan yang berwujud kata pertama dari kalimat pertama menjadi kata pertama untuk kalimat berikutnya.
Contoh:
Hak asasi manusia merupakan hak mutlak wajib yang harus kita junjung tinggi dalam membangun bangsa dan negara. Hak asasi manusia itulah yang sekarang menjadi topik utama dunia internasional.
• Majas Anadilopsis
Adalah majas yang selalu mengulang kata terakhir atau frase terakhir dalam suatu kalimat atau frase pertama dari klause dalam kalimat berikutnya.
Contoh:
Dalam laut ini ada tiram, dalam tiram pasti ada mutiaranya, dalam mutiara pasti ah sudahlah tidak ada apa apa disana.
• Majas Asonansi
Adalah majas yang berwujud perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh:
Kura-kura dalam perahu, pura-pura tidak tahu.
• Majas Simploke
Adalah majas perulangan yang berbentuk pengulangan kata pada awal atau akhir dari baris kata atau kalimat secara berurutan.
Contoh:
Kamu bilang hidup ini brengsek, aku bilang biarin.
Kamu bilang hidup ini tidak berarti, aku bilang biarin.
Kamu bilang aku tidak berkepribadian, aku bilang biarin.
Kamu bilang aku ini tidak punya pengertian, aku bilang biarin.
• Majas Mesodiplosis
Adalah majas perulangan yang menggunakan pengulangan di tengah-tengah baris atau kalimat secara berurutan.
Contoh:
Hidup bagaikan surga kalau kita anggap sebagai surga,
Hidup bagaikan neraka kalau kita ciptakan sebagai neraka,
Namun, yang terpenting hidup ini bagaikan panggung sandiwara sementara.
• Majas Epanalipsis
Adalah majas perulangan kata terakhir pada akhir kalimat atau klausa.
Contoh:
Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
• Majas Epizeukis
Adalah majas pengulangan yang bersifat langsung dari kata-kata yang dipentingkan dan diulang beberapa kata sebagai penegasan.
Contoh:
Kemerdekaan kita bukanlah hasil dari pemberian, tetapi hasil perjuangan, perjuangan, dan perjuangan.
Akhirnya selesai sudah penjelasan mengenai macam-macam jenis majas yang kami berikan untuk anda, semoga dengan adanya tulisan ini kita semua dimudahkan dalam mempelajari ilmu bahasa tentang majas dan mampu membedakan pula antara majas yang satu dengan yang lain. Semoga bermanfaat.
0 Response to Macam-Macam Jenis Majas Lengkap Beserta Contoh dan Penjelasannya
Posting Komentar